Pengolahan kondisi dan kwalitas udara dalam ruang sehingga mencapai suhu, kelembaban, kemurnian dan tingkat kebersihan udara yang dibutuhkan.
Selain suhu apalagi yang membuat udara nyaman dan aman? Kenapa kelembaban udara penting? Apa masksudnya Relative Humidity (RH)? Kenapa AC konvensional hanya dapat bekerja dengan target suhu udara saja?
Kenyamanan lingkungan ruang ditentukan oleh 4 faktor: suhu udara, kelembaban udara, suhu lingkungan dan kecepatan aliran udara (ASHRAE-55 Thermal Environmental Condition for Human Occupancy), tetapi yang dapat menjadi target praktis system Air Conditioning hanya suhu udara dan kelembaban udara.
Pengukuran kelembaban udara yang lazim dipakai adalah kelembaban relatif (RH:Relative Humidity). RH menunjukkan banyaknya uap air di udara, dibandingkan dengan banyaknya uap air yang bisa ditampung udara pada suhu saat itu. Ini ditampilkan sebagai persen, misalnya, RH 50 persen berarti udara pada suhu tersebut menahan setengah dari uap air yang dapat ditampung udara saat itu.
Kelembaban udara yang tinggi membuat suhu udara panas, terasa lebih panas dan suhu udara dingin, terasa lebih dingin. Selain sangat berdampak pada kenyamanan, RH juga memiliki peran penting dalam proses produksi dan konservasi karena banyaknya proses dan bahan baku / material yang sangat sensitif terhadap RH. Namun target RH merupakan kondisi yang tidak bisa diperoleh langsung dari system Air Conditioning biasa.
Udara dingin AC didapatkan ketika udara panas dan lembab bersentuhan dengan koil evaporator dingin sehingga tingkat kelembaban udara dingin tersebut tidak dapat disasar melalui system AC biasa yang bekerja dengan target suhu udara melalui termostat.
Bagaimana cara membersihkan udara dari pencemar nya? Apa standard internasional untuk tingkat kebersihan udara? Apa yang dipakai untuk memperoleh hasil tersebut? Bagaimana cara membuktikan nya? Dimana saja diperlukan tingkat kebersihan udara tertentu?
Proses filtrasi udara diperlukan untuk menangkal polutan udara masuk ke dalam ruang yang sedang dikondisikan. Polutan ini mencakup berbagai ragam partikel baik berupa mikro-organisma (virus, bakteri dan spora) maupun benda mati (debu, asap, bau dst). Partikel-partikel ini dikelompokkan menurut ukuran nya guna menciptakan sistematika dalam menetapkan standar teknis internasional untuk filtrasi polutan tersebut.
ASHRAE (American Society of Heating, Refrigeration, and Air-Conditioning Engineers) menetapkan peringkat MERV (Minimum Efficiency Reporting Value) untuk memberikan gambaran seberapa baik filter tersebut dalam menyaring partikel berukuran 0,3 hingga 10 mikron. Interval dimensi partikel tersebut mencakup sebagian besar polutan udara mulai dari debu, asap, bau minyak sampai dengan spora jamur, bakteri, virus.
Ada 20 peringkat MERV yang secara umum dapat dikelompokkan sesuai klasifikasi pemakaian nya:
1.MERV 1-4: lingkungan residential / perumahan
2.MERV 5-12: tempat kerja industri / lingkungan komersial
3.MERV 13-16: fasilitas medis umum / lingkungan berasap
4.MERV 17-20: lingkungan steril / proses farmasi
Beragam filter sudah diproduksi oleh banyak pabrikan untuk menghasilkan proses filtrasi dengan berbagai peringkat MERV tersebut. Pada umumnya filter tersebut berkisar mulai dari Pre-filter Fiberglass dengan MERV peringkat terendah, Panel Filter, Box Filter sampai dengan HEPA (High Efficiency Particulate Air) dan ULPA (Ultra Low Particulate Air) dengan MERV peringkat tertinggi.
Ada beberapa klasifikasi sesuai dengan standard internasional dari instalasi system filtrasi yang umum dipakai sebagai norma industri:
US-FED Airborne Particulate Cleanlines Classes: Class 1 (tertinggi) sampai dengan Class 100,000 (terendah)
EU-GMP Good Manufacturing Practice: Grade A (tertinggi) sampai dengan Grade D (terendah)
Setiap Class dan Grade menunjukkan jumlah partikel yang masih boleh terdeteksi di dalam Clean Room tersebut.
Instalasi dari system filtrasi udara yang memenuhi standard klasifikasi seperti di atas juga harus memenuhi syarat test validasi lapangan sbb:
1.Airborne Particle Count
2.Containment Leak
3.Air Pressure Differential
4.Air Velocity
5.Flow Visual
6.Airflow Direction
7.Room Recovery
8.Airflow
9.Temperature & Humidity
Apa saja pencemar udara biologis dan kimiawi? Bagaimana cara menanganinya dengan lebih tepat? Teknologi pemurnian udara dalam ruangan mana yang cocok?
Filtrasi dan pemurnian udara merupakan teknik dasar untuk mengontrol konsentrasi pencemar udara dalam ruangan untuk perlindungan penghuni bangunan dan persyaratan kebersihan udara sesuai kebutuhan proses dan produk. Teknologi pengolahan udara yang ada belum dapat secara tunggal menangani seluruh spektrum dari tiga jenis pencemar udara: fisik/debu, biologis/mikro-organisma dan kimiawi/senyawa organik mudah menguap (volatile organic compound). Filtrasi pada umumnya terpaksa dipakai untuk menangani semua jenis dan spektrum pencemar udara dengan banyak keterbatasannya. Namun teknologi oksidasi pemurnian udara yang ternyata lebih tepat sasaran untuk pencemar mikro-organisma dan senyawa organik.
GPAO (Gas-phase Advanced Oxidation) Oksidasi-lanjut fase gas adalah teknologi pembersihan udara baru yang didasarkan pada proses alami pembersihan diri di atmosfer bumi. Teknologi ini lazimnya menggunakan ozon, lampu UV-C dan uap air untuk menghasilkan radikal hidroksil fase gas yang mengoksidasi berbagai pencemar udara.
Salah satu metode yang sudah dipasarkan luas adalah oksidasi fotokatalitik heterogen, dimana cahaya UV sebagai sumber energi dipakai menginduksi serangkaian reaksi kimia yang menguraikan bahan organik menjadi produk akhir yang aman seperti H2O dan CO2.
ReSPR salah satu pionir bidang ini dengan teknologi NCC (Natural Catalytic Conversion) nya secara efektif menangani pencemar udara biologis dan kimiawi baik di udara dalam ruang (airborne-indoor) maupun pada permukaan sentuh (fomites).
Perangkat ReSPR ini dapat dipasang di instalasi AC sentral, saluran ventilasi, atau digunakan sebagai unit pengolahan udara portabel terpisah untuk ruang dengan AC Split.
Ultraviolet germicidal irradiation atau UVGI adalah alat disinfeksi yang memanfaatkan sinar UV-C atau panjang gelombang pendek untuk menonaktifkan mikroorganisme.
Tantangan dengan teknologi UVGI terutama karena tidak dapat digunakan di ruang yang ditempati penghuni dan hanya efektif pada area yang berada dalam garis pandang langsung sehingga cocok untuk ditempatkan di depan koil pendingin Air Handling Unit.
Fungsi pembersihan yang efektif hanya pada koil pendingin tersebut dari jamur, lumut dan mikroorganisme basah lainnya tetapi kurang efektif untuk sterilkan udara yang terpapar UVGI tersebut karena waktu kontak yang relatif singkat.